JAKARTA - Kabar baik itu dilansir Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Lembaga tersebut menganggarkan dana sebesar Rp 17, 42 triliun untuk pengadaan laptop dan perangkat teknologi dan komunikasi (TIK).
Dana tersebut di atas, akan diserahkan kepada 12.674 sekolah melalui APBN dan 16.713 sekolah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik. Bantuan yang diberikan sepanjang 2021 ini akan diberikan untuk jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, dan SLB.
Pada tahap awal, peralatan itu bakal diberikan kepada Sekolah Penggerak. Paket TIK akan diberikan secara bertahap hingga 2024 di penjuru daerah.
Menurut Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek M. Samsuri, bantuan hanya diberikan bagi sekolah yang membutuhkan. "Penerima [paket] TIK fokusnya sekolah-sekolah yang belum punya atau belum cukup TIKnya, " kata dia akhir Juli lalu.
Pemberian paket TIK ini juga dibarengi dengan pelatihan untuk guru-guru di sekolah tersebut. Pelatihan diberikan untuk memastikan pemberian infrastruktur dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Sekolah yang akan menerima tersebar di 34 provinsi. Berikut sebaran daerah yang menerima bantuan laptop dan TIK tahap pertama untuk jenjang SMA:
Aceh: 46 paketBali: 8 paketBanten: 59 paketBengkulu: 11 paketDI Yogyakarta: 12 paketDKI Jakarta: 10 paketGorontalo: 7 paketJambi: 20 paketJawa Barat 127 paketJawa Tengah: 49 paketJawa Timur: 124 paketKalimantan Barat: 60 paketKalimantan Selatan: 14 paketKaimantan Tengah: 20 paketKalimantan Timur: 24 paketKalimantan Utara: 10 paketBangka Belitung: 2 paketKepulauan Riau: 9 paketLampung: 65 paketMaluku: 27 paketMaluku Utara: 35 paketNusa Tenggara Barat: 42 paketNusa Tenggara Timur: 35 paketPapua: 31 paketPapua Barat: 20 paketRiau: 31 paketSulawesi Barat: 8 paketSulawesi Selatan: 51 paketSulawesi Tengah 20 paketSulawesi Tenggara: 29 paketSulawesi Utara: 36 paketSumatera Barat: 13 paketSumatera Selatan: 58 paketSumatera Utara: 82 paket
Mengenal Sekolah Penggerak
Mengutip Direktorat Jenderal Pendidikan Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Sekolah Penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta nonkognitif (karakter) yang diawali dengan sumber daya manusia yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Para kepala sekolah dan guru dari Sekolah Penggerak diharapkan mampu melakukan pengimbasan kepada sekolah lain.
Program Sekolah Penggerak adalah program untukmeningkatkan kualitas belajar siswa yang terdiri dari 5 jenis intervensi untuk mengakselarasi sekolah bergerak 1-2 tahap lebih maju dalam kurun waktu 3 tahun ajaran.
Program Sekolah Penggerak berbeda dengan programsekolah model atau sekolah rujukan. Program Sekolah Penggerak, yakni:
Merupakan program kolaborasi antara Kemendikbud dengan Pemerintah Daerah.Terdiri dari 5 jenis intervensi yang terintegrasi berupa pendampingan konsultatif dan asimetris kepada Pemerintah Daerah, pelatihan dan pendampingan kepala sekolah dan guru, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data, dan digitalisasi sekolah.Memiliki ruang lingkup untuk jenjang PAUD, SD, SMP, SMA dan SLB, baik sekolah negeri dan swasta mencakup seluruh kondisi.Dilakukan secara berkelanjutan, hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Sekolah Penggerak.
Program sekolah model atau sekolah rujukan merupakan program pusat dengan intervensi berupa:
BimtekBantuan Pemerintah
Banyak keuntungan yang akan didapat bagi sekolah yang melaksanakan program Sekolah Penggerak, yaitu:
Peningkatan mutu hasil belajar dalam kurun waktu 3 tahun.Peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru.Percepatan digitalisasi sekolah.Kesempatan menjadi katalis perubahan bagi sekolah lain.Percepatan pencapaian profil pelajar Pancasila.Mendapatkan pendampingan intensif.Memperoleh tambahan anggaran untuk pembelian buku bagi pembelajaran dengan paradigma baru (***)