JEMBER - Proses Belajar dan Mengajar secara daring atau dalam jaringan yaitu kegiatan yang dilakukan secara online, biasanya daring dilakukan dirumah masing masing. Hal ini terjadi karena adanya pandemi COVID-19 yang mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak dan mengurangi aktifitas diluar.
Dikalangan pelajar, daring ini sudah terjadi sejak tanggal 2 Februari sampai saat ini. Biasanya proses belajar dilakukan guru melalui daring berkisar antara jam 07.00 Wib (pagi) hingga jam 13.00 Wib (siang), kadang pembelajaran daring juga dilakukan pada malam hari. Daring bukan hanya untuk pelajar dan guru, daring juga dilakuka oleh pekerja kantor, staf, perusahaan dan lain-lainya.
Berbicara masalah pembelajaran sekolah melalui daring, kami rasa cukup meresahkan, apalagi bagi kalangan pelajar kurang mampu, yang belum memiliki handphone android, harus membeli kuota internet, belum lagi bagi yang tinggal didaerah pelosok yang kesulitan akses signal internet, dan lain-lain.
Masih banyaknya warga masyarakat yang awam tehnologi juga menjadikan kendala tersendiri dalam mengikuti proses pembelajaran daring seperti sekarang ini.
Dari sisi efektifitas, pembelajaran daring dengan batasan kuota internet yang tersedia (Kuota yang dibeli) tidak dapat menjamin cukup untuk mengikuti proses pembelajaran daring tersebut.
Hal ini juga terjadi pada teman saya Melinda, yang sama-sama duduk di kelas XII IPA - 2, Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Jember (SMAN 3 Jember), dia kesulitan untuk membeli paket internet, hal ini dikarenakan dia berasal dari keluarga kurang mampu, sampai wali kelas mendatangi kerumanhya. Hal ini terjadi pada Jum'at 14/08/ 2020.
Dalam proses pembelajaran daring seperti ini banyak kendala yang dihadapi, namun karena pembatasan sosial dalam mencegah penyebaran Covid 19 ini juga harus dipatuhi, sehingga kalangan pelajar terpaksa harus menjalaninya.
Kita semua hanya dapat berdoa dan berharap agar pandemi Covid 19 ini dapat segera berakhir dan proses pembelajaran dapat kembali seperti semula.
Jurnalis : Tyas Titis
Publisher : Siswandi
Baca juga:
Mutiara Palabuhanratu Pesona Sukabumi
|
Editor : Redaksi